Press conference lah pura-puranya |
Now Playing! |
Selama 4 hari Wlingiwood Filmmakers berinteraksi bersama para pemateri dan teman-teman finalis lainnya. Tak ketinggalan pula kami ngobrol ama yang punya Kalyana Shira Films yaitu Teh Nia Dinata! bagi kalian yang belum tahu siapa Nia Dinata, googling deh! Dia sutradara perempuan yang sering membuat karya kontroversial. Ternyata Teh Nia Dinata nih orangnya ramah banget euyyy.... you know...kami sering dicuekin di kampung, tapi di sini kami diperlakukan sebagai "sesuwatuhhh" meskipun sebenarnya "kami ini mah apa atuh?"
Latihan Yoga bersama Teh Nia Dinata |
Banyak pengalaman yang kami timba di Depok. Selain ngobrol intens dengan Teh Nia, kami juga ngobrol ama Mbak Pritagita Arianegara, dia berpengalaman menjadi asisten sutradara lebih dari 40 film nasional. Antara lain Ayat-Ayat Cinta, Soekarno, Tjokroaminoto dan lain-lain. Wlingiwood belajar manajemen produksi bersama Mbak Prita ini.
Lalu ada Lucky Kuswandi, sutradara yang karyanya masuk ke kancah Cannes Film Festival, Dia mengajar kelas penulisan naskah film. Om Lucky ini selalu kontroversial karena mengangkat masalah LGBT dalam film-filmnya. Dia memberikan ilmu soal membuat karakter film yang nggak lempeng-lempeng aja.
Terus ada Aghi Narottama, komposer musik film yang menggarap banyak film nasional antara lain film Berbagi Suami. Wlingiwood juga berkesempatan ngobrol dengannya. Orangnya rendah hati dan ramah. Lalu ada kelas Casting oleh Om Hagai Pakan, kelas sinematografi sama Bang Mayk Wongkar, kelas publikasi film oleh Adella Fauzi dan tak lupa re-editing yang dipandu Mbak Rininta Agustine. Mbak Rininta ini pernah nggarap post productionnya The Raid loh.
Kak Rinintaaaaa! :D |
4 hari di Depok, banyak kesan dan ilmu kami dapat. Setelah ini insyaallah Wlingiwood Filmmakers akan semakin beringas dalam kreativitas. Nantikan yachhh! :)
Oiya...pas berangkat kami ketemu Daredevil |
Bu Boesra panitia paling tangguh, keren dan ramah yang pernah kami jumpai |
Hope you all be inspired yo, Cahhhh :)
Post a Comment