Perkenalan Ulang WLINGIWOOD FILMMAKERS

Rahayu,
Saya Gugun Ekalaya, koordinator Wlingiwood Filmmakers. Update lagi soal Wlingiwood Filmmakers.
Alhamdulillah satu tahun bergerak, Wlingiwood mulai dikenal beberapa filmmakers Indonesia. Terbuka kemungkinan kolaborasi dengan teman-teman daerah lain.
Gugun Ekalaya (koordinator), Betet Kunamsinam (Jakarta representative), Mbeno (Stunt Fighter Instructor), Novan Coklat (yang motret)
Sebenarnya Wlingiwood itu apaan sih? Gitu teman-teman dari daerah lain nanya langsung ke saya. Perkenalan saya mulai dengan bercerita soal Wlingi, dimana letak geografisnya, ada apa aja di sana.
Sebenarnya Wlingi tuh nggak asing-asing banget loh. Kalau pernah nonton film Punk In Love (sutradara Ody C. Harahap) ada lho satu scene yang diambil di Wlingi (gerbang diliwatin doang hehehe).
Di Wlingi ada taman kota yang luas dengan arena bermain, ada pasar tradisional yang besar, pasar hewan juga ada, ada bendungan obyek wisata, bangunan-bangunan tua ada beberapa namun menunggu kehancuran. Stasiun Wlingi juga jadi tempat berhenti kereta api kelas eksekutif. Setiap dari Blitar ke Malang ya pasti lewat Wlingi. Mungkin kalian jarang dengar nama Wlingi, namun setelah setahun ini paling tidak nanti kalian akan kebanjiran kreativitas dari sini. Yup! Wlingiwood Filmmakers akan membanjiri ruang apresiasi film di Indonesia.
Wlingiwood Filmmakers bukanlah production house, bukan sekolah film dalam arti lembaga. Kami cuma komunitas swadaya, tanpa bantuan dari institusi manapun (belum hehehe kami mah apa atuh...). Kami membuka diri terhadap kolaborasi satu visi, non politis dan apapun yang memajukan kreativitas anak muda. Gak ada syarat gabung yang muluk-muluk. Bikin film aja bareng kami, dan di poster ada tulisan Wlingiwood Filmmakers itu udah merupakan inisiasi jadi warga Wlingiwood Filmmakers.
Belakangan ini kami rajin ikut festival-festival, maka ke depan sudah selayaknya kami lebih mengorganisir. Dimulai dengan mengurus komunitas sini secara kecil-kecilan. Siapa mau produksi film dan bergabung untuk diarahkan ke festival-festival ntar kontak kami.
Saya Gugun akan bertindak selaku koordinator komunitas, lalu ada @Novan Coklat yang berlaku sebagai publisis, manajer penjadwalan dll. yah mumpung HP dia baru musti dimanfaatin. @Kakang Mbeno masih sebagai trainer stunt fighter di lapangan. Kalo yang di Jakarta mau kolaborasi ama tim Wlingiwood dan mau ngobrol intens bisa kontak Mas @Betet Kunamsinam, dia representasi Wlingiwood di Jakarta.
Kita simple kok, .....we make films....keep making films...that's what we do in Wlingiwood. Traadaaaagh! 

GUGUN EKALAYA
(Koordinator Wlingiwood Filmmakers)

Rahayu,
Saya Gugun Ekalaya, koordinator Wlingiwood Filmmakers. Update lagi soal Wlingiwood Filmmakers.
Alhamdulillah satu tahun bergerak, Wlingiwood mulai dikenal beberapa filmmakers Indonesia. Terbuka kemungkinan kolaborasi dengan teman-teman daerah lain.
Gugun Ekalaya (koordinator), Betet Kunamsinam (Jakarta representative), Mbeno (Stunt Fighter Instructor), Novan Coklat (yang motret)
Sebenarnya Wlingiwood itu apaan sih? Gitu teman-teman dari daerah lain nanya langsung ke saya. Perkenalan saya mulai dengan bercerita soal Wlingi, dimana letak geografisnya, ada apa aja di sana.
Sebenarnya Wlingi tuh nggak asing-asing banget loh. Kalau pernah nonton film Punk In Love (sutradara Ody C. Harahap) ada lho satu scene yang diambil di Wlingi (gerbang diliwatin doang hehehe).
Di Wlingi ada taman kota yang luas dengan arena bermain, ada pasar tradisional yang besar, pasar hewan juga ada, ada bendungan obyek wisata, bangunan-bangunan tua ada beberapa namun menunggu kehancuran. Stasiun Wlingi juga jadi tempat berhenti kereta api kelas eksekutif. Setiap dari Blitar ke Malang ya pasti lewat Wlingi. Mungkin kalian jarang dengar nama Wlingi, namun setelah setahun ini paling tidak nanti kalian akan kebanjiran kreativitas dari sini. Yup! Wlingiwood Filmmakers akan membanjiri ruang apresiasi film di Indonesia.
Wlingiwood Filmmakers bukanlah production house, bukan sekolah film dalam arti lembaga. Kami cuma komunitas swadaya, tanpa bantuan dari institusi manapun (belum hehehe kami mah apa atuh...). Kami membuka diri terhadap kolaborasi satu visi, non politis dan apapun yang memajukan kreativitas anak muda. Gak ada syarat gabung yang muluk-muluk. Bikin film aja bareng kami, dan di poster ada tulisan Wlingiwood Filmmakers itu udah merupakan inisiasi jadi warga Wlingiwood Filmmakers.
Belakangan ini kami rajin ikut festival-festival, maka ke depan sudah selayaknya kami lebih mengorganisir. Dimulai dengan mengurus komunitas sini secara kecil-kecilan. Siapa mau produksi film dan bergabung untuk diarahkan ke festival-festival ntar kontak kami.
Saya Gugun akan bertindak selaku koordinator komunitas, lalu ada @Novan Coklat yang berlaku sebagai publisis, manajer penjadwalan dll. yah mumpung HP dia baru musti dimanfaatin. @Kakang Mbeno masih sebagai trainer stunt fighter di lapangan. Kalo yang di Jakarta mau kolaborasi ama tim Wlingiwood dan mau ngobrol intens bisa kontak Mas @Betet Kunamsinam, dia representasi Wlingiwood di Jakarta.
Kita simple kok, .....we make films....keep making films...that's what we do in Wlingiwood. Traadaaaagh! 

GUGUN EKALAYA
(Koordinator Wlingiwood Filmmakers)

Baca

WLINGIWOOD FILMMAKERS GOES TO DEPOK

Alhamdulillah, salah satu film dari Wlingiwood berjudul "SIX PACK" (produksi Prodeopop Creative Services) masuk ke dalam finalis 10 besar lomba film pendek Hari Kesehatan Nasional 2015. Pada tanggal 17 Oktober 2015 kemarin Cak Gugun, Mbeno dan Coklat berangkat ke Kinasih Resort Depok untuk mengikuti workshop film 4 hari bersama Kalyana Shira Films. Depok tuh 1 - 2 jam lah dari Jakarta. Semua akomodasi, transport kereta api eksekutif, tiket pesawat dibayarin penuh lho. Pulang pun masih disangoni sama panitia. Kerennnnn :D

Press conference lah pura-puranya

Now Playing!

Selama 4 hari Wlingiwood Filmmakers berinteraksi bersama para pemateri dan teman-teman finalis lainnya. Tak ketinggalan pula kami ngobrol ama yang punya Kalyana Shira Films yaitu Teh Nia Dinata! bagi kalian yang belum tahu siapa Nia Dinata, googling deh! Dia sutradara perempuan yang sering membuat karya kontroversial. Ternyata Teh Nia Dinata nih orangnya ramah banget euyyy.... you know...kami sering dicuekin di kampung, tapi di sini kami diperlakukan sebagai "sesuwatuhhh" meskipun sebenarnya "kami ini mah apa atuh?"

Latihan Yoga bersama Teh Nia Dinata

Banyak pengalaman yang kami timba di Depok. Selain ngobrol intens dengan Teh Nia, kami juga ngobrol ama Mbak Pritagita Arianegara, dia berpengalaman menjadi asisten sutradara lebih dari 40 film nasional. Antara lain Ayat-Ayat Cinta, Soekarno, Tjokroaminoto dan lain-lain. Wlingiwood belajar manajemen produksi bersama Mbak Prita ini.

Lalu ada Lucky Kuswandi, sutradara yang karyanya masuk ke kancah Cannes Film Festival, Dia mengajar kelas penulisan naskah film. Om Lucky ini selalu kontroversial karena mengangkat masalah LGBT dalam film-filmnya. Dia memberikan ilmu soal membuat karakter film yang nggak lempeng-lempeng aja.

Terus ada Aghi Narottama, komposer musik film yang menggarap banyak film nasional antara lain film Berbagi Suami. Wlingiwood juga berkesempatan ngobrol dengannya. Orangnya rendah hati dan ramah. Lalu ada kelas Casting oleh Om Hagai Pakan, kelas sinematografi sama Bang Mayk Wongkar, kelas publikasi film oleh Adella Fauzi dan tak lupa re-editing yang dipandu Mbak Rininta Agustine. Mbak Rininta ini pernah nggarap post productionnya The Raid loh.

Kak Rinintaaaaa! :D

4 hari di Depok, banyak kesan dan ilmu kami dapat. Setelah ini insyaallah Wlingiwood Filmmakers akan semakin beringas dalam kreativitas. Nantikan yachhh! :)

Oiya...pas berangkat kami ketemu Daredevil
Tak lupa Wlingiwood Filmmakers berterimakasih kepada Ibu A.J. Boesra yang menjadi panitia penyelenggara lomba ini. Beliau bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan untuk mewujudkan acara yang asyik ini. Beliaulah yang mengurus kami selama di Depok, sungguh panitia terhebat yang pernah kami jumpai. Makasih Ibu Boesra :)

Bu Boesra panitia paling tangguh, keren dan ramah yang pernah kami jumpai

Hope you all be inspired yo, Cahhhh :)





Alhamdulillah, salah satu film dari Wlingiwood berjudul "SIX PACK" (produksi Prodeopop Creative Services) masuk ke dalam finalis 10 besar lomba film pendek Hari Kesehatan Nasional 2015. Pada tanggal 17 Oktober 2015 kemarin Cak Gugun, Mbeno dan Coklat berangkat ke Kinasih Resort Depok untuk mengikuti workshop film 4 hari bersama Kalyana Shira Films. Depok tuh 1 - 2 jam lah dari Jakarta. Semua akomodasi, transport kereta api eksekutif, tiket pesawat dibayarin penuh lho. Pulang pun masih disangoni sama panitia. Kerennnnn :D

Press conference lah pura-puranya

Now Playing!

Selama 4 hari Wlingiwood Filmmakers berinteraksi bersama para pemateri dan teman-teman finalis lainnya. Tak ketinggalan pula kami ngobrol ama yang punya Kalyana Shira Films yaitu Teh Nia Dinata! bagi kalian yang belum tahu siapa Nia Dinata, googling deh! Dia sutradara perempuan yang sering membuat karya kontroversial. Ternyata Teh Nia Dinata nih orangnya ramah banget euyyy.... you know...kami sering dicuekin di kampung, tapi di sini kami diperlakukan sebagai "sesuwatuhhh" meskipun sebenarnya "kami ini mah apa atuh?"

Latihan Yoga bersama Teh Nia Dinata

Banyak pengalaman yang kami timba di Depok. Selain ngobrol intens dengan Teh Nia, kami juga ngobrol ama Mbak Pritagita Arianegara, dia berpengalaman menjadi asisten sutradara lebih dari 40 film nasional. Antara lain Ayat-Ayat Cinta, Soekarno, Tjokroaminoto dan lain-lain. Wlingiwood belajar manajemen produksi bersama Mbak Prita ini.

Lalu ada Lucky Kuswandi, sutradara yang karyanya masuk ke kancah Cannes Film Festival, Dia mengajar kelas penulisan naskah film. Om Lucky ini selalu kontroversial karena mengangkat masalah LGBT dalam film-filmnya. Dia memberikan ilmu soal membuat karakter film yang nggak lempeng-lempeng aja.

Terus ada Aghi Narottama, komposer musik film yang menggarap banyak film nasional antara lain film Berbagi Suami. Wlingiwood juga berkesempatan ngobrol dengannya. Orangnya rendah hati dan ramah. Lalu ada kelas Casting oleh Om Hagai Pakan, kelas sinematografi sama Bang Mayk Wongkar, kelas publikasi film oleh Adella Fauzi dan tak lupa re-editing yang dipandu Mbak Rininta Agustine. Mbak Rininta ini pernah nggarap post productionnya The Raid loh.

Kak Rinintaaaaa! :D

4 hari di Depok, banyak kesan dan ilmu kami dapat. Setelah ini insyaallah Wlingiwood Filmmakers akan semakin beringas dalam kreativitas. Nantikan yachhh! :)

Oiya...pas berangkat kami ketemu Daredevil
Tak lupa Wlingiwood Filmmakers berterimakasih kepada Ibu A.J. Boesra yang menjadi panitia penyelenggara lomba ini. Beliau bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan untuk mewujudkan acara yang asyik ini. Beliaulah yang mengurus kami selama di Depok, sungguh panitia terhebat yang pernah kami jumpai. Makasih Ibu Boesra :)

Bu Boesra panitia paling tangguh, keren dan ramah yang pernah kami jumpai

Hope you all be inspired yo, Cahhhh :)





Baca
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011.    WLINGIWOOD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger